Ada orang yang merasa hidupnya susah, merasa dunia ini sempit padahal kehidupan dunianya merasa lapang dan mudah baik secara ekonomi dan sosial,
Akan tetapi ada yang mereka dalam hitungan matematika di atas kertas, sulit untuk hidup dan menyambung kehidupan tetapi hidup mereka terasa mudah dan bahagia.
Imam Al-Qurthubi menukil dari Ibnu Shubaih dalam tafsirnya:
”Ada seorang laki-laki mengadu kepadanya Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”,
yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”
yang lain lagi berkata kepadanya,”Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!” maka beliau mengatakan kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”
Dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”
Dan kamipun menganjurkan demikian kepada orang tersebut
Maka Hasan Al-Bashri menjawab: ”Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri.tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat
Nuh [ayat 10-12].”[1]
Istigfar juga membuat musibah tidak jadi turun, kemudian jika turun memudahkan kita menghadapinya, dan segera menghilangkan musibah tersebut.
Istighfar yang naik ke langit akan menghalangi musibah yang turun ke bumi
“MENCURI ” WAKTU UNTUK BERISTIGHFAR"
Terlalu banyak waktu luang kita untuk istighfar. Banyak waktu yang kosong, ketika naik kendaraan, ketika menunggu, ketika berjalan dll
Al-Hasan Al-Bashri berkata,
”Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan, jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di manapun kalian berada
Akan tetapi ada yang mereka dalam hitungan matematika di atas kertas, sulit untuk hidup dan menyambung kehidupan tetapi hidup mereka terasa mudah dan bahagia.
Imam Al-Qurthubi menukil dari Ibnu Shubaih dalam tafsirnya:
”Ada seorang laki-laki mengadu kepadanya Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”,
yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”
yang lain lagi berkata kepadanya,”Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!” maka beliau mengatakan kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”
Dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya,”beristighfarlah kepada Allah!”
Dan kamipun menganjurkan demikian kepada orang tersebut
Maka Hasan Al-Bashri menjawab: ”Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri.tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat
Nuh [ayat 10-12].”[1]
Istigfar juga membuat musibah tidak jadi turun, kemudian jika turun memudahkan kita menghadapinya, dan segera menghilangkan musibah tersebut.
Istighfar yang naik ke langit akan menghalangi musibah yang turun ke bumi
“MENCURI ” WAKTU UNTUK BERISTIGHFAR"
Terlalu banyak waktu luang kita untuk istighfar. Banyak waktu yang kosong, ketika naik kendaraan, ketika menunggu, ketika berjalan dll
Al-Hasan Al-Bashri berkata,
”Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan, jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di manapun kalian berada
Posting Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda: