Banyak orang merasa iri ketika melihat orang lain disekelilingnya berlimpah harta, hidup bahagia, dan sehat lahir batin. Mereka lalu membanding-bandingkan dengan keadaan dirinya sendiri, yang seakan lebih sengsara. Protes pada Allah pun akhirnya dilakukan. Mereka merasa Allah kurang adil dalam membagikan berbagai nikmat dan rejeki dalam hidup mereka.

Di sisi lain, ada orang yang sibuk melakukan sesuatu yang haram yang juga mereka namai sebagai “rezeki”. Mereka berdalih “yang haram saja susah didapat, apalagi yang halal”. Mereka lupa bahwa yang memberi rezeki adalah Allah. Dan Allah memiliki aturan tersendiri atas hamba-hamba-Nya,

Rasulallah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Ø¥ِÙ†َّÙƒَ Ù„َÙ†ْ تَدَعَ Ø´َÙŠْئاً Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ عَزَّ ÙˆَجَÙ„َّ Ø¥ِلاَّ بَدَّÙ„َÙƒَ اللَّÙ‡ُ بِÙ‡ِ Ù…َا Ù‡ُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َÙƒَ Ù…ِÙ†ْÙ‡ُ

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Jadi sebenarnya kita tidak diberi pilihan kecuali hanya mengusahakan harta yang halal bagi hidup kita. Sedikit atau pun banyak jumlah yang akan kita dapat, Allah telah mengukurnya. Perlu diingat bahwa rezeki itu tidak akan mungkin diambil atau pun tertukar dengan milik orang lain.

Karena itu, percuma saja bagi mereka yang berbuat curang yang melakukan kesyirikan Segala cara diupayakan supaya bisa “menyumbat” rejeki orang lain, atau agar rejeki itu malah berbalik kepadanya.

Nyatanya, sehebat apapun yang dilakukan manusia tidak akan mungkin bisa menyamai apalagi mengungguli ketetapan Allah. yang mencipta langit dan bumi, ia pula yang memiliki aturan dan ketetapan itu. Manusia hanya seorang hamba yang harus menerima apapun ketentuanNya. Salah satunya adalah jumlah rezeki yang sudah dibagikan dan digariskan oleh Allah. Jumlah itu tidak akan mungkin tertukar, dikurangi, atau ditambahi.

Jadi jangan takut tidak kebagian rezeki walau kini usaha yang kamu geluti banyak yang meniru, usaha boleh sama tapi rezekimu tidak akan pernah tertukar, sebab yang menjadi rezekimu tidak mungkin Allah akan takarkan kepada orang lain.

Dan begitu sebaliknya, rezeki yang Allah takarkan kepada orang lain tidak akan mungkin Allah takarkan kepadamu. maka bersabarlah!

Firman Allah Ta'ala :

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Ia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Ia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isra’: 30)

Jadi janganlah ragu untuk selalu mengusahakan diri dalam mendapat harta yang halal. Karena selain keberkahan dan keselamatan, harta dan atau rejeki yang halal juga akan menenangkan jiwa kita dari sifat tamak dan gampang iri pada apa yang diraih orang lain. Insya Allah hal inilah yang akan lebih membawa keselamatan bagi iman dan hidup kita.

Ingatlah, Apa yang Kau Tanam, itulah yang Kau Tuai

Semoga Bermanfaat